02 Analisis Kritis dan Novelty Artikel - Assessment for Learning

  Dalam artikel tersebut penelitian berfokus untuk mengeksplorasi dukungan praktis apa yang diperlukan untuk menerapkan AfL dan seluruh tugas DI (WTDI) bagi guru yang menjembatani kesenjangan antara tujuan dan praktik. Dengan tujuan ini, peneliti mengembangkan dukungan praktis untuk menerapkan AfL dan WTDI, berdasarkan kerangka teori dan metodologi, yang diterapkan dalam konteks pendidikan sains untuk praktik pengajaran yang inovatif, misalnya belajar dengan merancang dan penyelidikan terbuka. Secara konkret, kami menyelidiki bagaimana dua guru kimia dan dua guru fisika menggunakan dan menghargai dukungan untuk AfL dan WTDI dalam konteks program pengembangan profesional. Peserta adalah guru kimia dan fisika berpengalaman. Motivasi mereka untuk memasuki program in-service didasarkan pada kebutuhan umum yang dirasakan untuk memperluas repertoar mereka ke arah AfL dan WTDI.

A.    Analisis Kritis Artikel

Dari hasil penelitian pada artikel ini \menunjukkan bahwa keempat guru mampu merancang dan memberlakukan bentuk AfL setelah dua putaran, namun tidak ada aktivitas AfL mereka yang cocok dengan keempat kriteria. Pada putaran pertama desain dan penerapan, terutama guru fisika, biasanya merancang aktivitas yang terlalu rumit dan menilai terlalu banyak pemahaman konseptual sekaligus. Guru C, misalnya, meminta siswa A-levelnya yang berusia 16–17 tahun untuk menggambar apa yang akan menjadi pergerakan molekul udara (horizontal, vertikal, atau diam) pada berbagai tempat di tabung terompetnya (bagian mulut, di ¼ tabung; setengah), jika dia menghasilkan nada tambahan kedua (yang dia lakukan dengan terompetnya di kelas). Pelajaran berjalan dengan sangat baik, tetapi mengambil dua periode pelajaran dan lebih menyerupai pelajaran WTDI daripada kegiatan AfL. 

Pada putaran desain dan penerapan berikutnya, keempat guru mengembangkan serangkaian pertanyaan konseptual yang lebih diarahkan pada masalah pembelajaran tipikal tertentu (kriteria 1). Mereka semua menggunakan format yang memungkinkan mereka menilai hasil di tempat (kriteria 2). Mereka juga memberikan umpan balik setelah menilai hasil, sebagian besar dalam bentuk tambahan penjelasan pleno (kriteria 3). Namun, tidak satupun dari mereka menggunakan rangkaian pertanyaan yang menilai masalah pembelajaran yang sama (kriteria 4). Sebuah kriteria yang memungkinkan para guru untuk menilai 'intervensi umpan balik' mereka dan menciptakan pengalaman sukses di antara para siswa mereka. Sebaliknya, mereka semua membuat seri yang menilai hal-hal yang sedikit berbeda.

B.    Novelty Artikel


Sumber : 

Hanna B. Westbroek, Lisette van Rens, Ed van den Berg & Fred Janssen (2020) A practical approach to assessment for learning and differentiated instruction, International Journal of Science Education, 42:6, 955-976, DOI: 10.1080/09500693.2020.1744044

Komentar

Postingan Populer