11 Analisis Kritis dan Novelty Artikel - Problem Solving Assessment

    Dalam artikel tersebut penelitian berfokus untuk mengembangkan asesmen fisika yang valid untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa SMA kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang lebih dikenal dengan 4D Model yang terdiri dari fase pendefinisian (defining), perencanaan (design), pengembangan (developing), dan penyebaran (deployment). Kesimpulan dari penelitian ini adalah instrumen asesmen dinyatakan valid untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah fisika topik cermin.

A.    Analisis Kritis Artikel

Pengembangan tes dilakukan dalam beberapa tahapan yang meliputi: (1) penentuan tujuan umum, (2) definisi konseptual, (3) definisi operasional, (4) penetapan indikator, (5) konstruksi soal kisi-kisi, dan (6) penentuan bentuk tes. Selanjutnya dilakukan tahap validasi yang meliputi: (1) validasi isi oleh ahli, (2) revisi instrumen, (3) persiapan penelitian, (4) uji coba dan validasi empiris. Untuk tahap yang terkahir yaitu penyebaran adalah publikasi jurnal. Instrumen yang telah dikembangkan sesuai dengan aspek dan subaspek kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada topik cermin kelas XI SMA. Subyek penelitian ini adalah 55 siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta. Mahasiswa sebagai subjek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu mahasiswa yang pernah mempelajari topik cermin. Butir soal dari instrumen penilaian keterampilan pemecahan masalah fisika terdiri dari 10 soal.

Instrumen asesmen dikembangkan dengan aspek dan sub aspek keterampilan pemecahan masalah pada topik cermin. Instrumen penilaian menggunakan bentuk tes pilihan ganda beralasan. Hasil validasi instrumen asesmen sebesar 0,96, dengan demikian instrumen asesmen dinyatakan valid dengan validasi isi. Kualitas butir-butir dalam IRT ditentukan oleh kesesuaian butirbutir dengan model Rasch dan indeks kesukaran butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai goodness of fit semua item berada di antara dua garis batas yaitu 0,77 -1,21. Instrumen asesmen memiliki tingkat kesukaran butir lebih dari -2,0 atau kurang dari 2,0, dengan demikian instrumen asesmen dikatakan baik karena memiliki tingkat kesukaran butir diantara keduanya yaitu berkisar -0,94 sampai 1,12. Instrumen asesmen yang dikembangkan telah dinyatakan valid dari segi validasi isi dan validasi empirik, sehingga instrumen asesmen yang dikembangkan valid untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa.

Evaluasi dilakukan untuk menilai kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah dengan hasil 11 siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah kriteria tinggi, 37 siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah kategori sedang dan 7 siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi pada topik cermin. Keterampilan pemecahan masalah yang tinggi dari siswa menunjukkan bahwa siswa memiliki keterampilan pemecahan masalah fisika, mulai dari mengidentifikasi masalah, merencanakan solusi, menerapkan dan mengevaluasi solusi.

B.   Novelty Artikel

Sumber : 

Komentar

Postingan Populer